Nilai Moral dan Budaya dalam Tradisi Mappacci pada Pernikahan Masyarakat Bugis di Kelurahan Bitoa Kecamatan Manggala Kota Makassar
Abstract
This research aims to determine the moral and cultural values in the mappacci tradition at weddings of the Bugis community, to understand the procession of the mappacci tradition of the Bugis community, to describe the moral values found in the mappacci tradition of the Bugis community and the meaning of society in the mappacci tradition at weddings of the Bugis community. The results of this research show that based on the existence of the mappacci tradition which is slowly but surely starting to fade, there are still some Bugis people in Bitowa Village, Manggala District who continue to maintain the implementation of the mappacci tradition in weddings. Although it does not mean that their knowledge of the moral values contained in the Mappacci tradition itself is more obedient to customs alone.
References
[1] M. A. KURNIAWA, “Pandangan Hamka Terhadap Urgensi Pendidikan Islam dalam Kehidupan Manusia.” UIN Raden Intan Lampung, 2018.
[2] S. Bawazier, I. Ariyana, T. S. Hasibuan, M. A. Dalimunthe, and H. Sazali, “Communication Effectiveness of Acculturation of Migrant Students with Local Communities (Case Study of Communication Studies Students at the State Islamic University of North Sumatra),” J. ISO J. Ilmu Sos. Polit. dan Hum., vol. 2, no. 2, pp. 149–154, 2022.
[3] T. Sutardi, Antropologi: Mengungkap keragaman budaya. PT Grafindo Media Pratama, 2007.
[4] Y. Malasari and C. Darmawan, “Budaya Adat Pengantin Melayu Riau Dalam Pengembangan Budaya Kewarganegaraan,” Humanika, vol. 24, no. 1, pp. 11–23, 2017.
[5] F. W. Suhaeb, “THE MEANING OF INTERACTIVE SYMBOLS IN PATTERNS OF SEXUAL RELATIONS: A SOCIOLOGICAL STUDY OF FIVE FAMILIES ON SELAYAR ISLAND, SOUTH SULAWESI INDONESIA,” PalArch’s J. Archaeol. Egypt/Egyptology, vol. 19, no. 3, pp. 1157–1167, 2022.
[6] D. M. Rahman, “Perkawinan Adat Suku Bugis Makassar,” 2021.
[7] Ahmadin, “Metode Penelitian Sosial.” Rayhan Intermedia, Makassar, 2013.
[8] A. Rahman et al., Metode Penelitian Ilmu Sosial. Bandung: CV WIDINA MEDIA UTAMA, 2022.
[9] Sugiono, Motode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta, 2017.
[10] M. Ahmadin, “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches,” J. Kaji. Sos. dan Budaya Tebar Sci., vol. 6, no. 1, pp. 104–113, 2022.
[11] S. Arikunto, “Metode peneltian,” Jakarta: Rineka Cipta, vol. 173, 2010.
[12] A. Nawawi, “Pentingnya pendidikan nilai moral bagi generasi penerus,” Insa. J. Pemikir. Altern. Kependidikan, vol. 16, no. 2, pp. 119–133, 2011.
[13] U. Machmudah, “Budaya mitoni: analisis nilai-nilai Islam dalam membangun semangat ekonomi,” el-Harakah, vol. 18, no. 2, pp. 185–198, 2016.
[14] R. Tumanggor, K. Ridlo, and M. M. H Nurochim, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana, 2017.
[15] A. Mukhid, “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Al-Qur�an,” NUANSA J. Penelit. Ilmu Sos. dan Keagamaan Islam, vol. 13, no. 2, pp. 309–328, 2016.
[16] M. Aqsa, “Implementasi nilai-nilai pendidikan moral dalam budaya siri�masyarakat Bugis dan relevansinya dengan pendidikan agama Islam: studi di SD Negeri 66 Gantarang dan SD Negeri 65 Kompang kabupaten Sinjai.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2020.
[17] S. Sumarto, “Budaya, Pemahaman dan Penerapannya:�Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi�,” J. Literasiologi, vol. 1, no. 2, p. 16, 2018.
[18] R. Sirait, “KAJIAN ILMIAH KEARIFAN LOKAL,” 2019.
[19] R. Yunus, “Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya pembangunan karakter bangsa,” J. Penelit. Pendidik., vol. 13, no. 1, pp. 67–79, 2013.
[20] T. Amanda and I. Ihsan, “EKSISTENSI NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER MASYARAKAT KAMPUNG TANAH TINGGI,” Pendek. J. Pendidik. Berkarakter, vol. 5, no. 2, pp. 50–55, 2022.
[21] R. Prayogi and E. Danial, “Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau,” Humanika, vol. 23, no. 1, 2016, doi: 10.14710/humanika.v23i1.11764.
[22] S. Hudiarini, “Penyertaan etika bagi masyarakat akademik di kalangan dunia pendidikan tinggi,” J. Moral Kemasyarakatan, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2017.
[23] A. Pardah, “Makna Simbolik Mappacci Adat Pernikahan Bugis Di Makassar (Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce),” 2019.
[2] S. Bawazier, I. Ariyana, T. S. Hasibuan, M. A. Dalimunthe, and H. Sazali, “Communication Effectiveness of Acculturation of Migrant Students with Local Communities (Case Study of Communication Studies Students at the State Islamic University of North Sumatra),” J. ISO J. Ilmu Sos. Polit. dan Hum., vol. 2, no. 2, pp. 149–154, 2022.
[3] T. Sutardi, Antropologi: Mengungkap keragaman budaya. PT Grafindo Media Pratama, 2007.
[4] Y. Malasari and C. Darmawan, “Budaya Adat Pengantin Melayu Riau Dalam Pengembangan Budaya Kewarganegaraan,” Humanika, vol. 24, no. 1, pp. 11–23, 2017.
[5] F. W. Suhaeb, “THE MEANING OF INTERACTIVE SYMBOLS IN PATTERNS OF SEXUAL RELATIONS: A SOCIOLOGICAL STUDY OF FIVE FAMILIES ON SELAYAR ISLAND, SOUTH SULAWESI INDONESIA,” PalArch’s J. Archaeol. Egypt/Egyptology, vol. 19, no. 3, pp. 1157–1167, 2022.
[6] D. M. Rahman, “Perkawinan Adat Suku Bugis Makassar,” 2021.
[7] Ahmadin, “Metode Penelitian Sosial.” Rayhan Intermedia, Makassar, 2013.
[8] A. Rahman et al., Metode Penelitian Ilmu Sosial. Bandung: CV WIDINA MEDIA UTAMA, 2022.
[9] Sugiono, Motode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta, 2017.
[10] M. Ahmadin, “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches,” J. Kaji. Sos. dan Budaya Tebar Sci., vol. 6, no. 1, pp. 104–113, 2022.
[11] S. Arikunto, “Metode peneltian,” Jakarta: Rineka Cipta, vol. 173, 2010.
[12] A. Nawawi, “Pentingnya pendidikan nilai moral bagi generasi penerus,” Insa. J. Pemikir. Altern. Kependidikan, vol. 16, no. 2, pp. 119–133, 2011.
[13] U. Machmudah, “Budaya mitoni: analisis nilai-nilai Islam dalam membangun semangat ekonomi,” el-Harakah, vol. 18, no. 2, pp. 185–198, 2016.
[14] R. Tumanggor, K. Ridlo, and M. M. H Nurochim, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana, 2017.
[15] A. Mukhid, “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Al-Qur�an,” NUANSA J. Penelit. Ilmu Sos. dan Keagamaan Islam, vol. 13, no. 2, pp. 309–328, 2016.
[16] M. Aqsa, “Implementasi nilai-nilai pendidikan moral dalam budaya siri�masyarakat Bugis dan relevansinya dengan pendidikan agama Islam: studi di SD Negeri 66 Gantarang dan SD Negeri 65 Kompang kabupaten Sinjai.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2020.
[17] S. Sumarto, “Budaya, Pemahaman dan Penerapannya:�Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi�,” J. Literasiologi, vol. 1, no. 2, p. 16, 2018.
[18] R. Sirait, “KAJIAN ILMIAH KEARIFAN LOKAL,” 2019.
[19] R. Yunus, “Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya pembangunan karakter bangsa,” J. Penelit. Pendidik., vol. 13, no. 1, pp. 67–79, 2013.
[20] T. Amanda and I. Ihsan, “EKSISTENSI NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER MASYARAKAT KAMPUNG TANAH TINGGI,” Pendek. J. Pendidik. Berkarakter, vol. 5, no. 2, pp. 50–55, 2022.
[21] R. Prayogi and E. Danial, “Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau,” Humanika, vol. 23, no. 1, 2016, doi: 10.14710/humanika.v23i1.11764.
[22] S. Hudiarini, “Penyertaan etika bagi masyarakat akademik di kalangan dunia pendidikan tinggi,” J. Moral Kemasyarakatan, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2017.
[23] A. Pardah, “Makna Simbolik Mappacci Adat Pernikahan Bugis Di Makassar (Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce),” 2019.
Published
2023-10-29
How to Cite
IFONITA, Friselia; BAHRI, Mr..
Nilai Moral dan Budaya dalam Tradisi Mappacci pada Pernikahan Masyarakat Bugis di Kelurahan Bitoa Kecamatan Manggala Kota Makassar.
Jurnal Kajian Sosial dan Budaya: Tebar Science, [S.l.], v. 7, n. 3, p. 36-44, oct. 2023.
ISSN 2597-4114.
Available at: <http://ejournal.tebarscience.com/index.php/JKSB/article/view/168>. Date accessed: 13 sep. 2024.
doi: https://doi.org/10.36653/jksb.v7i3.168.
Section
Artikel Vol 7 No. 3 September-Desember 2023
