Eksistensi Sekolah Budaya Luwu I La Galigo dalam Menjaga dan Mengembangkan Tradisi Masyarakat Luwu
Abstract
This research aims to elaborate on the efforts of the Luwu I La Galigo cultural school in developing local culture. To find out the form of teaching at the Luwu I La Galigo cultural school in passing down local cultures. And to find out the response of the community in the Luwu I La Galigo cultural school which participates in maintaining Luwu cultural values. To know. To achieve this goal, qualitative research methods were used by means of observation, interviews and documentation. The data obtained is then analyzed and interpreted based on theory and relevant research results. The results of this research show that the Luwu I La Galigo cultural school is an educational institution where the school studies local cultures in the land of Luwu. With the presence of the Luwu I La Galigo cultural school, it can provide efforts to the Luwu community to become agents of cultural development and preservation of traditional values. The form of teaching carried out by the Luwu I La Galigo cultural school is very efficient because there are four forms of teaching provided, namely discussion material, practice, presentations and study visits. The people of Luwu who participate in maintaining and preserving the culture and traditions of their ancestors and the people of Luwu also participate in the presence of the Luwu I La Galigo cultural school.
References
Ahmadin, M. (2021). Sociology of Bugis Society: An Introduction. Jurnal Kajian Sosial Dan Budaya: Tebar Science, 5(3), 20–27.
Antonius Atosokhi Gea, D. (2014). Interaksi sosial masyarakat. Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(januari), 1–34.
Arif, A. F. N., & Nurwati, N. (2022). Pengaruh Konsentrasi Penduduk Indonesia Di Pulau Jawa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 4(Janurai), 1–17.
Burhanuddin, N. (2020). Filsafat ilmu. jakarta: Jakarta : Kencana.
Demartoto, A. (2018). Integrasi dan migrasi. Sistem Sosial Budaya Indonesia, 5(Januari), 1–9.
Dr. Hj. Umi Hanik, M. A. (2019). Interaksi Sosial Masyarakat Plural Agama. Yogyakarta: Yogyakarta :CV Kutub.
Dr. M. Munandar Soelaeman. (1986). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Bandung: Pt. Refika aditama.
Drs. Suwardi Endraswara, M. H. (2012). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Hadiyani, F., & Utara, S. (2007). Dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat. Dinamika Masyarakat, 3(Maret), 1–19.
Jemmy. (2019). Pola Interaksi Sosial Masyarakat Dalam di dalam menjalankan kehidupan bersama pada masyarakat Suka Jawa dan Suku Mandar. Jurnal Interaksi Sosial, 4(Juni), 1–21.
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Edisi baru. In Undefined. Padang: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar ilmu antropologi. jakarta: Jakarta: Pt. Rineka Cipta.
Kusumohamidjojo, B. (2009). Filsafat Kebudayaan. Yogyakarta: Jalasutra.
Lestari, G. (2015). Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan Sara. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(Januari), 1–7.
Mohammad dokhi. (2016). Analisis Kearifan Lokal Ditinjau dari Keragaman Budaya. Jakarta: Jakarta: Kemendikbud.
Muslim Asrul. (2013). Interaksi sosial dalam masyarakat multietnis. Sosial, Pengertian Interaksi, 1(Desember), 1–23.
Nely seliana. (2018). Integarsi sosial etnis jawa dan etnis madura di desa jawa tengah kecamatan sungai ambawang kabupaten kubu raya.
Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 6(April), 1–12.
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Jawa yang di jadikan sebagai landasan hidup. Nilai-Nilai Kebudayaan, 23(April), 1–19.
Soekanto, S. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Tjahyadi, I., Wafa, H., & Zamroni, M. (2019). Kajian Budaya Lokal. Lamongan: Lamongan: Pt. Pagan Press.
Triwulanan. (2020). Masyarakat dan Kebudayaan. Jurnal Kebudayan, 22(4), 1–24.
Yusuf, R., Hendawati, H., & Wibowo, L. A. (2020). Memahami masyarakat dan perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan IImu Sosial, 1(Februari), 1–13.