Saling-Silang Ekonomi dan Lingkungan: Usaha Perikanan Darat di Pangkajene dan Kepulauan, 1980-2000
Abstract
Artikel ini membahas hubungan saling silang ekonomi dan lingkungan dalam usaha perikanan darat di Pangkajene dan Kepulauan, 1980-2000. Sektor perikanan darat juga memiliki dampak sosial yang besar. Selain sebagai sumber pendapatan, sektor ini menjadi sarana pemberdayaan bagi kelompok-kelompok marjinal, termasuk wanita dan masyarakat miskin. Di beberapa wilayah, peran wanita dalam proses pengolahan hasil perikanan turut meningkatkan kesejahteraan. Penting untuk fokus pada pengembangan infrastruktur yang mendukung distribusi hasil perikanan serta meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, agar sektor ini dapat berkembang secara optimal di Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen sejarah untuk memahami hubungan antara ekonomi dan lingkungan dalam usaha perikanan darat di Pangkep. Melakukan wawancara dengan nelayan, pemangku kepentingan industri perikanan, pemerintah daerah, dan ahli lingkungan. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian besar di wilayah penelitian lebih banyak memilih dalam usaha perikanan darat karena memiliki progres kesejahteraan yang cukup menjanjikan.
References
Lynch, A. J., Cooke, S. J., Deines, A. M., Bower, S. D., Bunnell, D. B., Cowx, I. G., Nguyen, V. M., Nohner, J., Phouthavong, K., & Riley, B. (2016a). The social, economic, and environmental importance of inland fish and fisheries. Environmental Reviews, 24(2), 115–121.
Mansfield, E. J., Micheli, F., Fujita, R., Fulton, E. A., Gelcich, S., Battista, W., Bustamante, R. H., Cao, L., Daniels, B. N., & Finkbeiner, E. M. (2024). Anticipating trade-offs and promoting synergies between small-scale fisheries and aquaculture to improve social, economic, and ecological outcomes. Npj Ocean Sustainability, 3(1), 1.
McIntosh, D., Baldwin, T. K., & Fitzsimmons, K. (2003). Aquaculture development potential in Arizona: a GIS-based approach. World Aquaculture.
Mustafa, A., Tarunamulia, T., & Hanafi, A. (2017). Karakteristik dan Kelayakan Lahan Budi Dayatambak di Kecamatan Sampara, Kabupaten Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 10(2), 1–13.
Mustakim, A., Danial, D., & Ihsan, I. (2018). Analisis Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Journal Of Indonesian Tropical Fisheries (JOINT-FISH): Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap Dan Ilmu Kelautan, 1(1), 77–88.
Pérez, O. M., Ross, L. G., Telfer, T. C., & del Campo Barquin, L. M. (2003). Water quality requirements for marine fish cage site selection in Tenerife (Canary Islands): predictive modelling and analysis using GIS. Aquaculture, 224(1–4), 51–68.
Setioningtyas, W. P., Illés, C. B., Dunay, A., Hadi, A., & Wibowo, T. S. (2022). Environmental economics and the SDGs: a review of their relationships and barriers. Sustainability, 14(12), 7513.
Uribe-Toril, J., Ruiz-Real, J. L., Milán-García, J., & de Pablo Valenciano, J. (2019). Energy, economy, and environment: A worldwide research update. Energies, 12(6), 1120.
Utojo, U., & Ratnawati, E. (2016). Kajian Kesesuaian Lahan Budidaya Tambak di Wilayah Pesisir Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Jurnal Riset Akuakultur, 8(3), 479–491.
Wawasan Mansyur. 10 September 2024